SINDIRAN LAYLA MAJNUN: MELIHAT DENGAN KACAMATA CINTA ILAHIYAH
Satu ketika di rumah Laila diadakan pesta sehingga semua warga desa diundang. Majnun yang tak diundang menyusup saja masuk. Ketika sampai kedalam rumah dia liat kok orang-orang nganti, dia pun juga ikut ambil antrian. Ternyata, yang membagikan antrian adalah si Laila sehingga dengan ikut antri dia bisa memandang wajahnya Laila. Ketika antriannya sudah tiba, Laila ini tidak memberikan makanan kepada Qais, tapi malah piring yang untuk Qais dibanting sampai pecah.
Melihat kejadian tersebut, Keluarga Laila merasa senang dan mengatakan “Wah, Alhamdulillah Laila sudah sadar sekarang.” Ketika semua orang-orang merasa senang, tiba-tiba ada orang yang melihat Qois juga ikut-ikutan seneng. Terus ditanya sama orang terdekat “Kok kamu malah tersenyum, kamu kan habis dipermalukan didepan semua warga desa. Kenapa mukamu masih senyum?”.
Qoiz malah heran “Loh kapan saya dipermalukan?” Orang-orang menjawab “Tadi, ketika Laila memecahkan piringmu”. Kemudian Qoiz menjawab “Oh tidak begitu, kamu salah paham. Laila itu memecahkan piringku tujuannya hanya satu yaitu agar aku Ikut antrian lagi. Kalau aku ikut antrian lagi, aku bisa ketemu lagi dan kita bisa berlama-lama saling memandang sehingga rindunya bisa terobati.
Jadi, rahasiannya disitu. Ini sebenarnya sindiran bahwa kalau Allah ngasih kamu susah, kalau ngasih kamu ujian ataupun kesulitan. Itu mungkin karena Allah ingin dekatnya lama sama dirimu. Kalau doamu lama enggak dikabulkan oleh Allah, mungkin Allah suka dan rindu mendengarkan suaramu terus. Oleh karena itu, jangan salah paham dulu. Makanya cintailah Allah dan dekatilah Allah. Karena dengan rasa cinta maka kamu tidak akan kecewa, tidak akan mengeluh dan takkan putus asa.
Jadi dalam kejadian terdapat banyak rahasia dibalik itu. Itu yang disebut cinta Ilahiyah. Sama halnya seperti cerita tadi ketika Laila yang banting piringnya Qois. Kejadian itu kalau dilihat dengan kacamata normal mengindikasikan sikap ketidaksukaan Laila kepada Qais. Tapi Qais yang ngerti rahasianya, malah tertawa. Orang kampung yang gak tau rahasia mereka bersorak-sorak dan menganggap Laila sudah sadar. Padahal sebenarnya tidak karena Qaiz melihat kejadian tersebut dengan kacamata cinta.
Komentar
Posting Komentar